Hanya 16 Nama Wanita yang Menjadi Nama Bandara di Dunia, Indonesia Salah Satunya

Berdasarkan penelitian yang disusun oleh situs
perbandingan penerbangan Neflights, ada 352 bandara yang diidentifikasi secara global
telah mengadopsi eponym, yaitu dinamai menurut nama orang.
Misalnya, Bandara Galileo Pisa, Bandara
Internasional John F. Kennedy New York dan Bandara Charles de Gaulle Paris.
Semua ini memiliki kesamaan, semuanya dinamai menurut nama pria.
Hanya 15 yang secara eksklusif dinamai nama wanita,
yaitu sekitar 4,3 %, sangat sedikit. Bahkan Hillary Clinton berbagi kehormatan
dengan suaminya, Bill Clinton.
Ternyata AS memiliki tiga bandara yang dinamai nama
wanita, lebih banyak dari negara lain. Harap dicatat, bahwa hanya dua di
antaranya yang secara eksklusif dinamai perempuan, yang ketiga adalah Bandara
Nasional Bill dan Hillary Clinton.
Jadi apa yang membuat seorang wanita memenuhi syarat
untuk penghargaan ini?

Menjadi seorang ratu meningkatkan peluang Anda
mendapatkan bandara yang dinamai menurut nama Anda, enam dari 16 wanita
memiliki bandara yang dinamai menurut mereka berasal dari keluarga kerajaan
(38%).
Memiliki karier politik juga merupakan keuntungan.
Di setiap benua utama, kecuali Australasia, nama bandara dimiliki oleh banyak
nama politisi. Seiring dengan banyaknya industri penerbangan, ini adalah bidang
terpopuler kedua bagi wanita - tiga dari 16 wanita yang memiliki nama bandara mereka
setelah mereka memiliki karir di bidang politik.
Bandara-bandara Eropa seperti seni. Seni adalah
bidang kedua yang paling populer di Eropa untuk konvensi penamaan bandara - 20
persen bandara eponymous di benua ini dinamai nama pelukis, penyair, musisi dan
sejenisnya. Namun, tidak ada bandara Eropa dinamai perempuan.
Andrew Shelton, Managing Director di Netflights,
mengatakan: Selain sebagai sumber kebanggaan sipil dan contoh-contoh keajaiban
teknik, bandara juga melambangkan prestasi manusia. Memang benar, pemilik
bandara memilih untuk memberi nama fasilitas mereka nama orang-orang penting
untuk menghargai kehidupan mereka, dari musisi hingga politisi.
“Tapi kami
pikir fakta bahwa begitu sedikit dari mereka yang mengakui prestasi wanita,
terutama mereka yang telah berkontribusi di bidang penerbangan. Bandara harus
menjadi ‘fairport’ sesuatu yang menjadi milik semua orang, dan di mana setiap
orang merasa setara.
Berikut nama-nama bandara yang dinamai dengan nama
wanita.
Hillary Clinton, Bill and Hillary Clinton National
Airport, US – Oktober 1947 sampai sekarang.
Indira Gandhi, Indira Gandhi International Airport,
India – November 1917 sampai Oktober 1984.
Jacqueline Cochran, Jacqueline CochranRegional
Airport, US – Mei 1906 sampai Agustus 1980.
Josefa Camejo, Josefa Camejo International Airport,
Venezuela – Mei 1791 sampai Juli 1862.
Mother Teresa, Teresa International Airport Nënë
Tereza, Albania – Agustus 1910 sampai September 1997.
Sabiha Gökçen, Sabiha Gökçen International Airport,
Turki – Maret 1913 sampai Maret 2001.
Sofia of Greece and Denmark, Tenerife South-Reina
Sofia Airport, Canary Islands – November 1938 sampai sekarang.
Queen Tamar, Queen Tamar Airport, Georgia – 1160 sampai
1213.
Juana Uzurduy de Padilla, Juana Uzurduy de Padilla
International Airport, Bolivia – Juli 1780 sampai Mei 1862.
Juliana of The Netherlands, Princess Juliana
International Airport, Sint Maarten – April 1909 sampai Maret 2004.
Maharani Ahilyabai Holkar, Devi Ahilyabai Holkar
International Airport, India – Mei 1725 sampai Agustus 1795.
Maria Montez, Maria Montez International Airport,
Dominican Republic – Juni 1912 sampai September 1951.
Alia Al-Hussein, Queen Alia International Airport,
Jordan – Desember 1948 sampai Februari 1977.
Amelia Earhart, Emelia Earhart Memorial Airport, US
- Juli 1897 sampai Juli 1937.
Beatrix of The Netherlands, Queen Beatrix
International Airport, Aruba – Januari 1938 sampai sekarang.
Fatmawati Soekarno. Fatmawati Soekarno Airport,
Indonesia – Februari 1923 sampai Mei 1980.
Post a Comment