Harga Kue Kering Sangat Murah, Anda Patut Curiga

Tak terasa idul fitri sebentar lagi, maaf-maafan dan
silaturahmi merupakan rutinitas wajib yang harus dilakukan ketika lebaran.
Sanak saudara dan tetangga saling berkunjung untuk sekedar menyapa ataupun
kumpul-kumpul. Tak afdol rasanya tidak menyediakan makanan dan minuman.
Makanan yang wajib ada biasanya adalah opor dan
ketupat sayur. Tak ketinggal kue-kue sebagai camilan di sela-sela obrolan.
Beberapa hari menjelang idul fitri seperti saat ini adalah masa-masa berburu
kue kering sebagai persiapan suguhan di hari kemenangan.
Tapi tahu kah Anda, dibalik lezatnya kue kering
ternyata menyimpan beberapa fakta mengejutkan. Apa saja faktanya, mari kita
simak :
1. Murah Meriah
tapi 'Sampah'

Jangan langsung tergiur dengan harga yang super
murah atau diskon habis-habisan. Urusan kesehatan tetap harus diutamakan. Beberapa
penjual ada yang menjual kue kering hanya Rp 10.000 per toples. Biasanya kue
kering dijual paketan, sepaket isi 6 toples dengan harga 85.000 rupiah. Stok
yang disediakan sangat banyak tiap tahunnya, dan biasanya tidak semua kue
kering laku terjual. Barang yang tidak terjual ini disimpan di gudang dan akan
dijual pada tahun berikutnya.
Memang tidak semuanya. Namun, ada sebagian pelaku
usaha kue yang 'nakal'. Mereka hanya mengganti dengan label baru dan mengubah
tanggal kadaluarsa. Ini diketahui dari beberapa karyawan sebuah pabrik kue
kering murah yang berproduksi saat menjelang puasa saja.
Muncul pertanyaan, "Tapi yang sudah kelihatan
berjamur bukannya harus dibuang?" Jawaban pengusaha nakal, "Yah disortir
aja, kalau jamurnya gak terlalu tebal, cukup dilap aja trus dioplos sama kue
yang baru."
2. Perhatikan Tanggal
Kadaluarsa

Kue kering tanpa pengawet bisa bertahan sekitar 2
bulan dengan kondisi kedap udara di dalam toples. Bila menggunakan pengawet,
bisa bertahan 1 hingga 1,5 tahun lamanya.
Kue kering yang mengadung pengawet biasanya tercium
aroma 'obat' dan rasanya agak aneh. Jadi, gunakan indra penciuman Anda sebaik
mungkin. Lebih baik jangan langsung membeli dalam jumlah besar. Belilah sedikit
dulu sebagai 'tester'.
3. Teliti Sebelum
Membeli

Kue kering (khusus kastangle dan nastar) yang baik
itu berwarna kuning keemasan dengan warna yang alami. Para pelaku usaha kue
yang memperhatikan mutu biasanya menggunakan kuning telur ayam kampung sebagai
pewarna alami sedangkan untuk kue murah menggunakan pewarna buatan yang
mencolok agar terlihat menarik.
4. Harga
Beberapa pelaku kue kering menjual dengan harga yang
bervariasi. Menurut beberapa pengamatan, kue kering yang wajar dan bisa
dipertanggungjawabkan dari sisi kesehatan dan mutu bahan-bahannya, standar termurah
harganya adalah Rp 50.000 per toples
dengan berat kurang lebih 500 gram. Tetapi untuk yang premium, yang biasanya menggunakan bahan-bahan pilihan
terbaik berkisar Rp 70.000 lebih per toplesnya.
Jadi kalau bingung dan ragu mencari kue kering yang
aman dikonsumsi, sebaiknya silakan membeli di toko-toko kue langganan Anda yang
sudah terjamin kualitasnya atau tidak
ada salahnya membeli pada teman maupun kenalan yang bisa membuatnya.
Keuntungan bila membeli langsung pada pembuatnya
adalah kita bebas bertanya tentang bahan-bahan yang digunakan. Sekarang ini,
kebanyakan orang-orang yang memproduksi secara 'home made' biasanya kue dibuat
by order, jadi bisa fresh from the oven. Mereka juga lebih terbuka tentang
bahan-bahan yang digunakan.
Jadi, kita tidak perlu khawatir untuk
mengkonsumsinya terutama soal kadaluarsa. Paling masalah cita rasa atau selera
saja yang berbeda. Selain aman, secara tidak langsung kita juga membantu teman
kita yang tengah berbisnis.
Post a Comment